Jakarta, 02 Agustus 2025 — Sebuah video viral di TikTok memicu kemarahan warganet setelah seorang penumpang maskapai TransNusa asal Malaysia bernama Fatien Ibtisamah (26) mengungkapkan pengalaman buruk yang dialaminya saat bepergian dengan maskapai tersebut. Koper miliknya, yang berwarna hitam, ditemukan telah ditempeli selotip bertuliskan kata kasar ‘IT*L’, sebuah istilah yang dianggap sangat tidak pantas dan ofensif.
Kronologi Kejadian
Insiden ini terjadi saat Fatien — yang akrab disapa Ifti — melakukan perjalanan menggunakan maskapai TransNusa. Setelah mendarat dan menuju area pengambilan bagasi, ia terkejut melihat koper miliknya telah ditempeli selotip berwarna putih dengan tulisan yang tidak senonoh.
Ifti kemudian mengabadikan kondisi kopernya dan membagikannya dalam sebuah video berdurasi 1 menit 19 detik di akun TikTok miliknya. Dalam video tersebut terlihat jelas stiker atau selotip bertuliskan kata yang diduga kuat ditempelkan oleh pihak tak bertanggung jawab, diduga selama proses penanganan bagasi.
Reaksi di Media Sosial
Unggahan Ifti dengan cepat menjadi viral. Warganet dari berbagai negara, terutama Indonesia dan Malaysia, mengecam keras perlakuan tidak pantas yang diterima penumpang tersebut. Banyak yang menyayangkan minimnya pengawasan dan kontrol dari pihak maskapai terhadap proses penanganan bagasi, terutama terkait etika dan profesionalisme.
Komentar di media sosial dipenuhi seruan agar TransNusa segera memberikan penjelasan resmi, serta menindaklanjuti insiden tersebut dengan serius. Sebagian warganet juga membagikan pengalaman serupa dan mendesak perbaikan layanan oleh maskapai-maskapai lokal.
Respons dari Pihak TransNusa
Hingga saat artikel ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak TransNusa terkait kejadian yang menimpa Ifti. Namun, masyarakat mendesak agar maskapai segera:
- Mengusut pelaku di balik tindakan tidak pantas tersebut, apakah berasal dari internal maskapai atau petugas ground handling di bandara.
- Menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada penumpang yang dirugikan.
- Meninjau ulang prosedur pengawasan bagasi, termasuk meningkatkan standar keamanan dan etika dalam penanganan barang pribadi.
Privasi dan Martabat Penumpang Harus Dijaga
Kasus ini menjadi peringatan penting bahwa perlakuan terhadap barang pribadi penumpang tidak boleh dianggap remeh. Setiap tindakan yang melecehkan, mengolok, atau merendahkan martabat penumpang — baik secara langsung maupun tidak langsung — adalah bentuk pelanggaran serius terhadap etika pelayanan.
Industri penerbangan, sebagai sektor yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan, harus menjadikan kejadian ini sebagai evaluasi menyeluruh terhadap SDM dan SOP dalam menangani bagasi dan barang penumpang.
Kesimpulan
Kisah viral yang dialami oleh Fatien Ibtisamah bukan hanya menyangkut soal koper dan selotip — tetapi menyangkut dignitas dan rasa aman penumpang saat menggunakan jasa penerbangan. Kejadian ini mencerminkan perlunya pengawasan lebih ketat dan pendidikan etika yang lebih serius bagi seluruh petugas yang terlibat dalam layanan transportasi udara.
Pihak maskapai diharapkan segera bersikap terbuka, bertanggung jawab, dan menunjukkan langkah perbaikan nyata demi menjaga kepercayaan publik.
Tinggalkan Balasan